Minggu, 15 Maret 2015


TEORI KEPRIBADIAN SEHAT 

  • Aliran Humanistik 
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah gerakan  besar psikologi dalam tahun 1950-an. Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Walaupun psikologi humanistik dipengaruhi oleh psikoanalisis dan behaviorisme, namun aliran ini mempunyai ketidak sesuaian yang sangat berarti dengan psikoanalisis dan behaviorisme. Tekanan utama yang oleh behavioris dikenakan pada stimulus dan tingkah laku yang teramati, dipandang Psikologi Humanistik sebagai penyederhanaan yang keterlaluan yang melalaikan diri manusia sendiri dan pengalaman-pengalaman batinnya, tingkah lakunya yang kompleks seperti cinta, nilai-nilai dan kepercayaan, begitu pula potensinya untuk mengarahkan diri dan mengaktualisasikan diri. Maka psikologi humanistik sangat mementingkan diri (self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman subjektif individual, yang banyak menentukan tingkah lakunya yang dapat diamati. Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Kedua aliran itu memandang tingkah laku manusia secara salah yaitu sebagai tingkah laku yang seluruhnya ditentukan oleh kekuatan-kekuatan diluar kekuasaannya; apakah kekuatan-kekuatan itu berupa motif-motif yang tak disadari atau conditioning dari masa kanak-kanak dan pengaruh lingkungan. Bertentangan dengan kedua pandangan aliran tadi, aliran Humanistik menyetujui sebuah konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat manusia, yakni memandang hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologi yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomatis yang pasif, tetapi sebagi peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.

Dibawah ini beberapa pendapat dari aliran humanistik :
  • Pendapat Rogers
 Carl Rogers mengemukakan beberapa hal mengenai kepribadian yang sehat, yakni pertama; kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses, suatu arah bukan suatu tujuan. Aktualisasi diri berlangsung terus; tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi kemasa depan ini, menarik individu kedepan, yang selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri.
 Akan tetapi orang-orang yang mengaktualisasikan diri tidak agresif, memberontak secara terus-terang atau dengan sengaja tidak konvensional dalam mencemoahkan aturan-aturan orang tua atau masyarakat. Ada beberapa hal yang mempengaruhi hal ini, yaitu: 
Keterbukaan Pada Pengalaman 
Seseorang yang tidak terhambat oleh syarat-syarat penghargaan, bebas untuk mengalami semua perasaan dan sikap. Tak satu pun yang harus dilawan karena tak satu pun yang mengancam. Jadi, keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke sistem syaraf organisme tanpa distorsi atau rintangan.
Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena stuktur-diri, terus-menerus terbuka kepada pengalaman-pengalaman baru. Kepribadian demikian itu tidak kaku atau tidak dapat diramalkan. Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen itu dan menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respons atas pengalaman momen yang berikutnya.
Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku yang demikian itu terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dengan bertindak buru-buru atau sama sekali tidak memperlihatkan konsekuensi-konsekuensinya. Disamping itu orang yang sehat terbuka sepenuhnya pada pengalaman, maka individu yang sehat dapat membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari situasi. Semua faktor yang relevan diperhitungkan dan dipertimbangkan serta dicapai keputusan yang akan memuaskan semua segi situasi dengan sangat baik.

  • Pendapat Maslow 
Maslow mencirikan kepribadian yang sehat meliputi:  
Menerima realitas secara tepat, Menerima diri dan orang lain apa adanya, Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat, Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan, Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain.
 Teori kebutuhan bertingkat :
1.Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
Adalah sekumpulan kebutuhan-kebutuhan dasar yang paling penting untuk segera dipenuhi karena terkait dengan kelangsungan hidup manusia, seperti makanan, udara, air dan yang lain. Jika kebutuhan ini belum terpenuhi, maka individu tidak akan tergerak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang di atasnya. Kebutuhan fisiologis terutama kebutuhan akn makanan adalah salah satu aspek penting untuk memahami tingkah laku manusia. Efek dari kelaparan atau kekurangan itu sungguh berpengaruh terhadap tingkah laku individu atau manusia, salah satunya ditunjukkan oleh moral yang menurun, seperti mencuri. Dengan demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan ini menjadi pendorong dan berpengaruh kuat terhadap tingkah laku manusia dan manusia akan memenuhinya terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi.
2.Kebutuhan akan rasa aman
Menurut Maslow adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kenyamanan dan keteraturan dari keadaan lingkungan sekelilingnya.
3.Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki
Adalah kebutuhan yang mendorong individu untuk mengadakan interaksi dan ikatan emosional dengan individu yang lain, baik di lingkungan keluarga atau masyarakat. Individu akan mengalami keterasingan, kesepian apabila keluarga, teman atau pasangan hidup meninggalkannya. Ia akan mengalami penderitaan dalam hidupnya. Tapi bagi sebagian orang, dalam kesepiannya, ia bisa memunculkan suatu kreativitas. Maslow menekankan bahwa kebutuhan ini mencakup keinginan untuk mencintai dan dicintai. Menurut Maslow, kedua hal ini merupakan syarat terciptanya perasaan yang sehat. Tanpa cinta, seseorang akan dikuasai rasa kebencian, tak berharga dan kehampaan.
4.Kebutuhan akan rasa harga diri
Maslow membagi kebutuhan ini menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah penghargaan yang berasal dari diri individu, yang mencakup rasa percaya diri, berkompetisi, kemandirian serta kebebasan. Individu ingin yakin bahwa dirinya berharga serta mampu mengatasi segala tantangan dalam hidupnya. Bagian kedua adalah penghargaan dari orang lain diantaranya prestasi, pujian atau hadiah.Terpuaskannya kebutuhan ini akan menghasilkan rasa percaya diri, bahwa dirinya berharga serta berguna. Sebaliknya, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka individu akan frustasi, pesimis, merasa dirinya tak berharga. Maslow menyatakan bahwa rasa harga diri yang sehat adalah hasil dari individu yang bersangkutan atau pencapaiannya, bukan berdasar pada keturunan atau pun opini orang lain. Dan Maslow menyebutnya sebagai “bahaya psikologis” jika seseorang hanya mendasarkan dirinya pada opini orang lain.
5.Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan untuk aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang tertinggi dalam teori Maslow. Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan-kebutuhan dibawahnya telah terpenuhi. Tanda dari aktualisasi diri menurut Maslow adalah hasrat individu mengungkapkan segala potensi yang dimilikinya untuk menjadi apa yang dia inginkan. Maslow menegaskan bahwa aktualisasi diri bukan hanya berbentuk penciptaan karya-karya atau hasil dari kemampuan-kemampuan khusus.

  •  Pendapat Allport
Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, berbeda dengan orang-oramg yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah kedepan, kepada peristiwa konteporer, dan peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali pada peristiwa kanak-kanak.
Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang sehat. 

Berikut teori-teori yang dikembangan oleh Allport :
Allport banyak direduksi dari pengalaman pribadinya, seperti pandangannya tentang teori kodrat kepribadian. Allport menggambarkan kodrat manusia terdiri dari beberapa komponen dasar seperti pandangan yang positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung. Disinilah letak perbedaan pandangan antara Frued dan Allport, dia tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh pikiran-pikiran bawah sadar, kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang yang neuritis. Akan tetapi individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.


Daftar Pustaka

http://imron681.blogspot.com
pratiwiyunanti.blogspot.com
http://intaniswari.blogspot.com
Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat, (Yogyakarta: Penerbit Kanisus, 1991).
http://www.referensimakalah.com
http://citraewardani.wordpress.com
githanks.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar