Minggu, 04 Mei 2014



Reproduksi Seksual & Aseksual

23012009
Reproduksi Seksual ( Generatif )
Reproduksi biologis atau reproduksi seksual adalah suatu proses biologis penggunaan seks secara rutin dimana individu organisme baru diproduksi.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
Reproduksi Aseksual ( Vegetatif )
Reproduksi Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.
Vegetatif Alami
Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia.
Pada tumbuhan
* Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
* Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
* Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
* Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
* Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
* Tunas. Contoh: kelapa
* Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Pada hewan
* Tunas.                   Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
* Fragmentasi.        Contoh: Planaria, mawar laut
* Membelah diri.     Contoh: Amoeba
* Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
Vegetatif Buatan
Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain seperti manusia.
* Stek
* Cangkok
* Okulasi
* Enten
* Merunduk
* Kloning
Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon mempunyai susunan genetik yang sama.
Reproduksi aseksual dapat dibagi atas lima jenis, yaitu :
1. Fisi
2. Pembentukan spora
3. Pembentukan tunas
4. Fragmentasi
5. Propagasi vegetatif.

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
PEMBELAHAN MITOSIS
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh).
Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.
1. Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a) Profase
Ø Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
Ø Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
Ø Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
Ø Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
b) Metafase
Ø Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anaphase
Ø Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.
d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali.
2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat – serat gelendong menghilang.
4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.
2.Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
2 Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Keterangan:
(a) Sitokinesis pada hewan
(b) Sitokinesis pada tumbuhan
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
sel gonad
Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.


Tugas soft skill
Nama : Riyan Anugerah
Kelas : 1pa10
Npm : 17513854




Makalah 
Masalah yang Sedang Uptade di Indonesia


A. Teknik-teknik kreatifitas tingkat pertama

Tahap I

Poin I
Membuat Kerajinan Tangan dari Kardus Bekas

Poin II
1. Jenis kerajinan apa saja yang bisa dibuat dari bahan kardus tersebut ?
2. Apakah kerajinan tersebut akan laku dipasaran ?
3. Bagaimana proses pembuatannya ?
4. Apa saja alat yang digunakan ?

Poin III
1.Bagaimana proses pembuatannya ?
2. Jenis kerajinan apa saja yang bisa dibuat dari bahan kardus tersebut ?

Tahap II

Poin I 
Kardus, mungkin sebagian orang mendengar atau melihat barang ini dengan sebelah mata atau bahkan di anggap tidak ada nilai jualnya sama sekali. Melainkan hanya barang rongsokan. Kata ''rongsokan'' ini yang harus kalian buang setelah meliat buah tangan dari anak bangsa yang berjiwa kreatif ini. Berkat pemikiran dan inovasi mereka yang tadinya kardus hanyalah barang yang dianggap sebelah mata oleh orang, kini telah berbanding kebalik setelah dijadikan kerajinan tangan. misalnya saya ambil contoh : Lampion atau lampu gantungan, rak mini, dan yang terlucu boneka danbo. Ini adalah sebagian kecil hasil kreasi dari anak bangsa. Dan mulai sekarang, tunggu apalagi kapan kita akan memulainya ?.

Poin II
Kardus adalah barang rongsokan yang jika kita kreasikan akan membuahkan hasil yang bernilai jual tinggi.

Poin III
Kata ''rongsokan'' ini yang harus kalian buang setelah melihat buah tangan dari anak bangsa yang berjiwa kreatif ini.

Tahap III Menemukan Gagasan

Poin I
Dengan menggunakan kardus bekas, kita bisa membuat kerajinan tangan dari yang sederhana hingga yang rumit sekalipun. mungkin sebagian orang mendengar atau berpengapat tentang barang apa si ini ? Apa ada nilai jualnya ? Kalaupun ada paling cuma sedikit jumlahnya ?.
Ini adalah penilaian orang-orang tentang barang tadi ''kardus''. Pada makalah ini saya akan menulis tentang barang bekas yang dipadang sebelah mata, tapi jika kita kreasikan barang tersebut akan bernilaian jual tinggi dan tak dianggap sebelah mata lagi oleh orang yang memandangannya. Kali ini saya mengambil ''kardus'' untuk bahan membahasan saya. Karena menurut sebagian orang kardus adalah barang rongsokan yang tak ada nilainya. Dan mungkin ketika orang melihat salah satu kreasi dari anak bangsa yang membuat lampion atau lampu gantung, rak mini, bahkan boneka sekalipun. Dan pandangan orang pun akan tak sama dengan pendapat sebelumnya dan akan takjub sekaligus tak menyangka.

Poin II
Membuat Kerajinan Tangan dari Kardus Bekas.
Dari bahan ini kita dapat menghasilkan kreasi semacam; lampion atau lampu gantung, rakmini, dan boneka sekalipun orang akan berpendapat beda dengan barang tersebut ''kardus''.

Tahap IV Penemuan Sosial

Poin I
Dari barang rongsokan itu tadi juga kita dapat memperoleh kreatifitas dan berkreasi semau kita. Dan tentunya dari kreatifitas itu lah kita memperoleh nilai jual yang cukup tinggi. Dan ini salah satu trik paling jitu untuk mencegahnya pemanasan global, selain mencegah pemanasan global tadi, kita juga akan memperoleh nilai jual yang cukup tinggi lewat pemikiran dan tangan-tangan kreatif anak bangsa tersebut.

Poin II
Selain, mencegah pemanasan global tadi. Kita juga akan memperoleh nilai jual yang cukup tinggi lewat pemikiran dan tangan-tangan kreatif anak bangsa tersebut.

Tahap V Menemukan Penerimaan atau Tahap Pelaksanaan

Poin I
Pada tahap ini kita, akan menyusun rencana agar gagasan terbaik dapat diterima.
1. Kita tentukan tema semenarik mungkin;
2. Kita juga cari tema yang unik ''orang tidak banyak tau dalam hal tersebut'';
3. Kita kembangkan tema yang sudah ada;
4. Kita pilih gagasan yang terbaik.






Tugas kreatifitas dan keterbakatan
Nama  :Riyan Anugerah
Kelas   :1pa10
Npm    :17513854